ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR
“ Manfa’at Alat dan Media”
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah bertemakan “Manfa’at Alat dan Media” untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi kita, Baginda Nabi Agung Muhammad saw, semoga kita semua termasuk umat beliau yang akan mendapat syafa’atnya di yaumul akhir. Aamiin.. , penulis mengucapkan terima kasih yang pertama dan yang paling utama kepada Allah SWT yang selalu memberi kemudahan dalam segala hal. Yang kedua terimakasih kepada Bapak M. Hufron, M.S.I yang telah menyampaikan Ilmu dalam Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar dengan bimbingan yang tiada habisnya. Juga kepada Staf perpustakaan IAIN Pekalongan yang telah menyediaan buku-buku bacaan terkait makalah ini. Yang terakhir saya ucapkan terimakasih kepada kedua Orang Tua saya yang selalu mendukung saya dalam mencari ilmu lewat iringan doa-doanya serta teman-teman seperjuangan yang saling bahu-membahu dalam aktifitas perkuliahan.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis. Penulis mohon ma’af apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan didalam penulisan makalah ini. Penulis berharap adanya kritik dan saran guna memperbaiki makalah yang penulis buat.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Alat dan Media Belajar Mengajar.
B. Sub Tema
Manfa’at Alat dan Media
C. Mengapa Penting Untuk dikaji?
Karena pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif inilah yang mewarnai interaksi antara pendidik dan peserta didik. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu diharapkan oleh pendidik adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas. Salah satu usaha yang dapat dilakukan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik yaitu dengan memanfa’atkan alat dan media pendidikan.
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan Media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pendidik ke peserta didik. Media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Hal ini berlaku bagi segala jenis media, baik yang canggih dan mahal ataupun media yang sederhana dan murah.
Jika seorang pendidik tidak mengerti manfa’at alat dan media pembelajaran maka peserta didik bisa mengalami kejenuhan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Salah satu cara untuk meningkatkan belajar siswa adalah dengan memanfa’atkan alat dan media pembelajaran. Dengan memanfa’atkan alat dan media pembelajaran, proses belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan.
Ada banyak manfa’at jika guru mau memanfa’atkan alat dan media pembelajaran. Secara umum, manfa’at alat dan media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfa’at alat dan media pembelajaran yaitu:
- Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
- Proses pembelajaran menjadi interaktif.
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
- Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
- Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” memberikan pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Contoh dari alat pembelajaran fisik yaitu media pembelajaran. Sedang alat pembelajaran yang berwujud non fisik antara lain berupa perintah, larangan, hukuman. Alat-alat pembelajaran non fisik ini mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama dengan alat pembelajaran fisik yaitu digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penggunaan alat pembelajaran sepenuhnya menjadi wewenang pendidik, tentunya dengan memperhatikan asas edukatif. Sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan terjadi hal-hal yang kurang baik. Sebagai contoh, penggunaan alat pembelajaran berupa hukuman harus dilakukan dengan cara mendidik (hukuman yang mendidik) yaitu dengan syarat dilakukan secara bermartabat (tidak merendahkan peserta didik), tidak berupa hukuman fisik, dilakukan tidak karena dendam dan hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan (tidak berlebihan).[1]
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru atau pengajar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurang nya dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang meskipun sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu, guru atau pengajar harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat.[2]
Alat dan Media mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab alat dan media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan. Adanya alat atau media bahkan dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.[3]
Dengan tersedianya alat atau media pembelajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan serta menciptakan iklim yang emosional dan sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alat dan media pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia kedalam kelas.[4]
B. Manfa’at Alat dan Media Pembelajaran
Ø Manfa’at Alat Pembelajaran
Selain meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, diantaranya:
- Memperkokoh konsentrasi
Pada zaman modern ini, ada banyak sekali hal yang dapat mengalihkan perhatian anak dari pelajaran sekolah. Misalnya, suara musik penjual es krim, gangguan teman sebaya yang bosan atau temannya yang menangis. Semua itu dapat mengganggu konsentrasi anak dalam mendengarkan cerita. Belum lagi, ada banyak media hiburan yang lebih menarik seperti televisi, DVD dan mainan anak.
Mendapat pesaing-pesaing yang sedemikian berat ini, mau tak mau para pendidik harus mencari cara yang dapat mempertahankan konsentrasi anak. Ini bukan pekerjaan yang mudah. Jika pendidik hanya bercerita secara lisan, perhatian anak-anak mudah mengalih ke hal-hal lain dalam waktu kurang dari 5 menit. Untuk menyiasati hal ini, pendidik dapat memanfa’atkan alat pembelajaran.
- Mengajar dengan lebih cepat
Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering kali terbatas. Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja mungkin dapat disalahpahami oleh pendengarnya, belum lagi waktu yang dipakai juga panjang. Namun, dengan bantuan alat pembelajaran, pendidik juga dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih cepat.
- Mengatasi masalah keterbatasan waktu
Waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Bagaimana mungkin kita bisa mengulang kembali peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dimasa lampau? Dengan alat-alat pembelajaran, kita dapat menampilkan kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat peraga tertentu. Dengan demikian, masalah keterbatasan waktu dapat teratasi.
- Mengatasi masalah keterbatasan tempat
Hampir semua peristiwa yang dalam Al Qur’an terjadi di wilayah Palestina. Jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia. Kita hampir tidak mungkin mengajak anak-anak mengunjungi langsung ke sana. Kendala ini dapat disiasati dengan penggunaan alat pembelajaran. Misalnya, dengan menunjukan peta atau foto wilayah Palestina.
- Menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru
Alat pembelajaran yang berbentuk gambar sketsa, bagan, dan lain-lain, memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera dan dapat merangsang pikiran. Alat pembelajaran juga dapat memberikan penerangan dan penjelasan yang baru dan nyata.
- Menambah daya pengertian
Cara mengajar yang monoton membuat orang merasa bosan, tetapi bila disampaikan dengan bentuk yang berbeda-beda akan memberikan kesegaran pada murid, menambah suasana belajar yang menyenangkan dan mampu membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan alat pembelajaran harus bervariasi agar di tengah suasana yang segar dan menyenangkan, murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih efektif.[5]
Ø Manfa’at Media Pembelajaran
Secara umum manfa’at media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfa’at media pembelajaran adalah:
- Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari.
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadi komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
- Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh.
- Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun.
- Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
- Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti memotivasi belajar siswa.[6]
- Pelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
- Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
- Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, malakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.[7]
Lebih lanjut Arsyad (dalam Sumanto, 2012) mengidentifikasikan manfa’at media , yaitu:
- Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
- Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung.
- Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
- Memberikan kesamaan pengalaman belajar pada siswa.[8]
C. Pengaruh Alat dan Media dalam Dunia Pendidikan
Menurut Yusuf Hadi Miraso dkk menyatakan bahwa alat atau media berupa benda dalam pendidikan yang memiliki nilai-nilai praktis edukatif, meliputi:
- Membuat konsep abstrak menjadi konkret.
- Membawa objek yang sukar didapat dalam lingkungan belajar siswa.
- Menampilakan objek yang terlalu besar.
- Menampilkan objek yang diamati dengan mata telanjang.
- Mengamati gerakan yang terlalu cepat.
- Memungkinkan keseragaman pengamatan dan presepsi bagi pengalaman belajar siswa.
- Membangkitkan motivasi belajar.
- Menyajikan informasi belajar yang konsisten dan dapat diulang maupun disimpan. Sedangkan alat berperan dalam pemahaman nilai.
Dari uraian pendapat diatas, peranan alat dan media sangat penting dalam proses pembelajaran. Begitu pentingnya alat dan media dalam pendidikan, maka sudah tentu didalam pendidikan Islam perlu dilengkapi dengan alat atau media dan tidak diterangkan saja secara verbal.[9]
D. Pola Pemanfa’atan
Ada beberapa pola pemanfa’atan media pembelajaran:
1. Pemanfa’atan media dalam situasi kelas (classroom setting)
Dalam tatanan ini media pembelajaran dimanfa’atkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfa’atannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
2. Pemanfa’atan media diluar situasi kelas.
Pemanfa’atan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu:
- Pemanfa’atan secara bebas
Yang dimaksud dengan pemanfa’atan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa di kontrol atau diawasi. Pemakai media menggunakan media itu menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini mereka tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan untuk memberikan umpan baik kepada siapapun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.
Sebagai contoh jenis pemanfa’atan media seperti ini ialah, pemakaian kaset pelajaran bahasa inggris. Di toko banyak dijual kaset pelajaran bahasa inggris untuk melengkapi buku-buku pelajaran bahasa inggris tertentu. Orang yang merasa memerlukan program itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakannya pun secara bebas juga, artinya kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja dan untuk keperluan apa saja. Semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sendiri. Tidak ada orang yang ikut mengaturnya. Hasil yang dicapaipun tergantung pada orang itu sendiri secara perorangan.
- Pemanfa’atan media secara terkontrol
Yang dimaksud dengan pemanfa’atan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu.
Contohnya pemanfa’atan siaran radio pendidikan untuk penataan guru SD yang berada di daerah terpencil dan sulit komunikasinya yang perlu menambah pengetahuan dan keterampilan mengajarnya tetapi tidak dapat memperoleh fasilitas sumber belajar yang memadai di daerah masing-maing. Tujuan yang akan dicapai oleh proyek ini adalah meningkatkan kemampuan mengajar guru SD dalam mengajarkan berbagai bidang pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, IPA dan sebagainya. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
- Pemanfa’atan media secara perorangan, kelompok atau massal
Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya media itu digunakan oleh seseorang sendirian saja. Media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 sampai 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 sampai 40 orang. Media juga dapat digunakan secara massal. Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama.[10]
E. Strategi Pemanfa’atan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media, yaitu:
- Persiapan sebelum menggunakan media
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik kita perlu membuat persiapan dengan baik pula.
- Kegiatan selama menggunakan media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan.
- Kegiatan tindak lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut ini ialah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan.[11]
BAB III
PENUTUP
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Manfa’at alat pembelajaran adalah:
- Memperkokoh konsentrasi.
- Mengajar dengan lebih cepat.
- Mengatasi masalah keterbatasan waktu.
- Mengatasi masalah keterbatasan tempat.
- Menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru.
Sedangkan media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pendidik ke peserta didik. Manfa’at media pembelajaran adalah:
- Media dapat meningkatkan minat dan perhatian peserta didik untuk belajar.
- Siswa lebih banyak melakukan aktivitas pembelajaran tidak hanya mendengarkan uraian guru.
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru. Sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Apalagi guru yang mengajar untuk setiap jam pelajaran.
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga lebih mempermudah peserta didik memahaminya.
- Media mampu memberikan pengalaman nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan mandiri pada setiap peserta didik.
Namun demikian betapa baiknya sebuah program media, bila program itu tidak dimanfa’atkan dengan baik tentulah tidak akan banyak gunanya. Ada beberapa pola pemanfa’atan media pembelajaran:
1. Pemanfa’atan media dalam situasi kelas (classroom setting)
2. Pemanfa’atan media diluar situasi kelas:
- Pemanfa’atan secara bebas
- Pemanfa’atan secara terkontrol
- Pemanfa’atan media secara perorangan, kelompok atau massal
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media, yaitu:
- Persiapan sebelum menggunakan media
- Kegiatan selama menggunakan media
- Kegiatan tindak lanjut
Alat dan media pembelajaran memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Kehadiran alat dan media pembelajaran tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S Sadiman, dkk. 1996. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfa’atannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Cecep Kustandi. 2013. Media Pembelajaran (Manual dan Digital). Bogor: Ghalia Indonesia
Muhammad Muntahibun Nafis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam.Yogyakarta: Teras
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nunuk Suryani dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Ramayulis. 2009. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The Zaki Press
Sa’dun Akbar. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zaenal Mustakim. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan: IAIN Pekalongan Press
Zakiah Dradjat. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Press
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 158
[2] Cecep Kustandi, Media Pembelajaran (Manual dan Digital), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 6-9
[3]Zakiah Dradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm. 88
[4] Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan (Padang: The Zaki Press, 2009), hlm. 186
[5] Zaenal Mustakim, Op.cit., hlm 165-167
[6] Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm. 154-156
[7] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 2
[8] Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 119
[9]Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam(Yogyakarta: Teras, 2011), hlm. 188
[10] Arief S Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfa’atannya), (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 189-197
[11] Ibid, hlm 197-199
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dengan bijak