Kamis, 07 Desember 2017

MAKALAH “CIRI–CIRI STRATEGI PEMBELAJARAN”

STRATEGI PEMBELAJARAN
“CIRI–CIRI STRATEGI PEMBELAJARAN”


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allāh SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan Strategi Pembelajaran dengan sub–tema Ciri–Ciri Strategi Pembelajaran ini dengan baik.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Rasūlullāh SAW beserta keluarga, shahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para pengikutnya yang selalu setia kepada Al Qur’an dan Al Hadits (Sunnah) sampai akhir zaman. Aamiin.
Penulis juga menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan makalah ini bukan hanya karena usaha keras dari penulis sendiri, akan tetapi karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin berterima kasih kepada :
1.    Bpk. Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag., selaku Rektor IAIN Pekalongan
2.    Bpk. Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
3.    Bpk. M. Yasin Abidin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4.    Bpk. Muhammad Hufron, M.S.I., selaku Dosen Pengampu Matakuliah Strategi Belajar Mengajar
5.    Orang Tua (Bapak dan Ibu) yang sudah mendukung saya dalam mengikuti perkuliahan di IAIN Pekalongan
6.    Serta semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan makalah ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis minta maaf kepada semua pihak yang merasa kurang berkenan. Namun demikian, penulis selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Kiranya makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terima kasih
Pekalongan, 13 Oktober 2017 M

KHABIB ARGA MAULANA
NIM. 202 1115 212


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Tema
Strategi Pembelajaran

B.  Sub Tema
Ciri–ciri Strategi Pembelajaran

C.  Arti Penting untuk dikaji
Karakteristik atau ciri–ciri merupakan pembeda atau dapat dikatakan tidak sama dengan yang lain, dengan begitu seseorang dapat mempermudah mengenal atau mengidentifikasi dengan baik.
Begitu juga dengan ciri–ciri strategi pembelajaran, karena strategi pembelajaran begitu banyak sehingga perlu adanya karakteristik untuk membedakan antara satu strategi pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang lain.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ciri–ciri strategi pembelajaran dengan begitu pendidik akan lebih mengenal strategi pembelajaran dengan baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.[1]
Strategi pembelajaran sangat berguna, baik untuk guru maupun untuk siswa. Bagi guru strategi dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk berintak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaran) karena strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran.[2]

B.  Ciri–ciri Strategi Pembelajaran
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri–ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah yaitu :
1.    Belajar harus memiliki tujuan
Kegiatan daripada belajar mengajar yakni untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian. Adanya suatu prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.    Ditandai aktifitas anak
Aktifitas anak didik, baik secara fisik maupun secara mental harus aktif dalam kelas. Dalam hal ini guru harus bisa mengembangkan kelas yang efektif, menarik, nyaman dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal.
3.    Kegiatan belajar mengajar membutuhkan kedisiplinan
Disipilin dalam hal ini adalah suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh guru dan murid.
4.    Ada batas waktu
Hal ini merupakan salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan, karena setiap bahan pelajaran harus diberi waktu tertentu kapan bahan tersebut harus selesai.
5.    Evaluasi
Evaluasi sangat penting setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus dilakukan oleh seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya suatu pengajaran yang telah ia berikan pada muridnya.[3]
Untuk mendukun suatu pembelajaran, dibutuhkan strategi–strategi yang sesuai dengan pelajaran yang diberikan. Agar bisa membedakan macam–macam strategi pembelajaran terdapat sebuah karakteristik atau ciri–ciri dari strategi pembelajaran tersebut, adapun ciri–ciri strategi pembelajaran itu sebagai berikut :
1.    Ciri–ciri Strategi Pembelajaran Aktif
Beberapa ciri dari pembelajaran aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active Learning in School) antara lain sebagai berikut :
a.    Pembelajaran berpusat pada siswa
b.    Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata
c.    Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi
d.   Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda–beda
e.    Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multi arah
f.     Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar
g.    Penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar
h.    Guru memantau proses belajar siswa
i.      Guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja anak.[4]

2.    Ciri–ciri Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Terdapat tiga ciri utama dari strategi pembelajaran berbasis masalah, antara lain :
a.    Pertama, pembelajaran berbasis masalah merupakan aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya pembelajaran berbasis masalah adalah sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Pembelajaran berbasis masalah tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi akan tetapi melalui pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkan.
b.    Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sehingga kata kunci dari proses pembelajaran.
c.    Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berfikir ilmiah.[5]

3.    Ciri–ciri Strategi Pembelajaran Inkuri
Strategi pembelajaran inkuri terdapat beberapa ciri–ciri sebagai berikut :
a.    Pembelajaran inkuri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk menari dan menemukan, artinnya pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan menemukan sendiri ini dari materi pelajaran itu sendiri.
b.    Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuri.
c.    Tujuan dari penggunaan strategi inkuri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam inkuri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.[6]

4.    Ciri–ciri Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan–keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengan yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kerlompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.[7]
Dengan demikian, ciri–ciri strategi pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a.    Setiap anggota memiliki peran
b.    Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa
c.    Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan juga teman–teman sekelompoknya.
d.   Guru membantu mengembangkan keterampilan–keterampilan interpersonal kelompok.
e.    Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

5.    Ciri–ciri Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, adapun ciri–ciri strategi pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :
a.    Transformasi dan keterampilan secara langsung
b.    Pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu
c.    Materi pembelajaran yang telah terstruktur
d.   Lingkungan belajar yang telah terstruktur
e.    Distruktur oleh guru
Guru berperan sebagai penyampaian informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan dan sebagainya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip atau generalisasi).[8]
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri strategi pembelajaran langsung meliputi adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian hasil belajar, pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran dan sistem pengelolaan dan lingkungan model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. Karena strategi pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam membantu usaha belajar peserta didik, mengorganisasikan pengalaman belajar, mengatur dan merencanakan bahan ajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Strategi pembelajaran sangat berguna, baik untuk guru maupun untuk siswa. Bagi guru strategi dapat dijadikan pedoman atau acuan untuk berintak yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi siswa penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan mempercepat memahami isi pembelajaran) karena strategi pembelajaran dirancang untuk mempermudah proses pembelajaran.
Pada intinya setiap strategi pembelajaran mempunyai karakteristik atau ciri–ciri khusus yang membedakan antara pembelajaran yang lainnya, ini digunakan untuk mempermudah setiap pendidik menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Tetapi dari semua strategi pembelajaran harus memenuhi lima kriteria, yaitu pertama belajar harus memiliki tujuan, kedua ditandai aktifitas anak, ketiga kegiatan belajar mengajar membutuhkan kedisiplinan, keempat ada batas waktu serta kelima evaluasi.



DAFTAR PUSTAKA

Mohamad, Nurdin dan Uno, Hamzah B. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAIKLKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik, Cet. I. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mufarokah, Anissatul. 2013. Strategi & Model–Model Pembelajaran. Tulungagung: STAIN Tulungagung Press

Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi) Cetakan ke–V. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press

Remiswal dan Rezki Amelia. 2013. Format Pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.        Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Rusman. 2011. Model–Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru Cetakan ke–IV. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta: PT Bumi Aksara

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

http//www/damanhuri.or.id/file/yusuffunsbab2.pdf diakses pada Ahad, 15 Oktober 2017 pukul 13:33 WIB




[1]     Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKn, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 4
[2]     Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 2–3
[3]     Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 21–22
[4]     Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAIKLKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan Kreatif, Efektif, Menarik, Cet. I, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hlm. 75–76
[5]     Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 214–215
[6]     Wina Sanjaya, Op. cit., hlm. 195
[7]     http//www/damanhuri.or.id/file/yusuffunsbab2.pdf diakses pada Ahad, 15 Oktober 2017 pukul 13:33 WIB
[8]     Anissatul Mufarokah, Strategi & Model–Model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2013), hlm.100–101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dengan bijak