Kamis, 19 Oktober 2017

sbm A 8-e PENERAPAN METODE-METODE PEMBELAJARAN


METODE PEMBELAJARAN
PENERAPAN METODE-METODE PEMBELAJARAN


Usnul khotimah
( 2023116130 )  

KELAS A
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
IAIN 2017



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

            Puji syukur atas rahmat dan karunia yang diberikan oleh Allah swt, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah METODE PEMBELAJARAN ini dapat selesai tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad saw serta sahabat dan keluarganya.

            Semoga dengan makalah ini, kita dapat mengetahui bagaimana penerapan-penerapan metode pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran. Dengan makalah ini saya berharap agar kita dapat menerapkan metode-metode pembelajaran dengan lebih baik lagi agar peserta didik mudah memahami materi pembelajaran dan anak-anak merasa nyaman, senang dalam mengikuti pelajaran.Penulis sudah berusaha membuat makalah ini semaksimal mungkin, apabila ditemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini saya menerima kritik dan saran anda.









Pekalongan,



Usnul Khotimah

BAB I

PENDAHULUAN



A.  Metode Pembelajaran

              Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metha yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dari asal makna kata tersebut dapat diambil pengertian bahwa metode adalah jalan atau cara yang ditempuh seorang guru dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pada peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Sebagai alat untuk mencapai tujuan, tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, seorang pendidik harus bisa memilih metode yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik tujuan pembelajaran.

B.  Penerapan metode pembelajaran

            Penerapan metode pembelajaran merupakan suatu langkah atau cara yang dilakukan seorang pendidik dalam memberikan pengetahuan dan pengajarannya kepada peserta didiknya  pemilihan metode-metode yang sesuai dengan kondisi peserta didik maupun materi yang akan diajarkan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektivitas dan efisien.

C.  Tujuan

          Sub tema dalam pembahasan kali ini perlu dikaji, karena begitu pentingnya menerapkan metode-metode pembelajaran dalam penyampaian materi. Apalagi dalam pendidikan MI yang siswanya masih anak-anak yang masih aktif-aktifnya dan suka bermaian.

          Dengan ini guru bisa menerapkan metode dalam pembelajran yang sesuai dengan kesukaan anak-anak namun tetap mencangkup pelajaran. Karena jika seorang guru tidak bisa menerapkan metode-metode pembelajaran yang sesuai, maka anak-anak akan merasa malas dan tidak nyaman saat pembelajaran.

















BAB  II

PEMBAHASAN





A.  Penerapan Metode-Metode Pembelajaran

     Penerapan Metode-Metode Pembelajaran diantaranya yaitu:

1.   Metode belajar Mengajar Konvensional

              metode ini adalah metode yang sering dinamakan metode tradisional. Contoh metode ini adalah metode ceramah, metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan guru dengan anak didik dalam proses Belajar mengajar. Meskipun metode ini lebih banyak menuntut kaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisioanl, sepearti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas. Contoh dan penerapan metode konvensional antara lain:

a.   Metode Ceramah

            Cara mengajar dengan metode ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.Langkah-langkah penerapan metode ceramah sebagai berikut:

Ø Sebelum memulai ceramah guru perlu mengkoreksi diri, antara lain berkaitan dengan pakaian, cara berpakaian, make up, dan lain-lain.

Ø Arahkan perhatian peserta didik, cramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran.

Ø Sampaikan garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tertulis.

Ø Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh para peserta didik.

Ø Mulailah dari hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus, dari hal-hal yang sederhana menuju hal-hal rumit.

Ø Selingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitanya dengan kehidupan peserta didik, sekali-kali lakukanlah humor yang menunjang pembelajaran.

Ø Arahkan perhatian pada seluruh peserta didik dan jangan melakukan gerakan-gerakan yang bisa mengganggu kelancaran pembelajaran.

Ø Gunakan alat peraga/media yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan.

Ø Kontrollah agar pembicaraan tidak monoton, lakukanlah penekanan-penekanan pada materi-materi tertentu.[1]

b.   Metode Demonstrasi

            Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

 Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi sebagai beikut:

Ø Lakukan perencanaan yang matang sebelum pembelajaan dimulai. Hal-hal tertentu pelu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

Ø Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah matei yang tepat untuk didemostasikan.

Ø Buatlah garis besar langkah-langkah demonsrasi akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

Ø Tetapkanlah apakah demonstrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik.

Ø Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluru peserta didik, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan.

Ø Upayakanlah agar semua pserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Ø Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik.[2]

c.   Metode diskusi

            Metode diskusi pada dasarnya adalah suatu proses bertukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengrtian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.

Langkah-langkah dalam penerapan metode diskusi dapat dilakukan sebagai berikut:

1)  Para siswa secara berkala diberi waktu untuk mendiskusikan bebas di dalam kelas. Mereka boleh bediskusi dengan membentuk kelompok kecil.

2)  Membuat aturan-aturan yang dapat disetujui bersama, misalnya:

a.   Para siswa boleh membicarakan apa saja yang diinginkan, namun masih dalam konteks isi mata pelajaran. Disinila mereka harus memilih hal yang menarik dan mencoba mengembangkannya.

b.   Guru bisa mencatat topiknya danfrekuensi partispasi, ttapi tidak perlu memberi nilai.

c.   Para siswa boleh berdiskusi dengan siswa di kelas dan memberikan penghargaan untuk peran serta mereka.

d.   Para siswa harus bertanggung jawab dan disiplin dalam menggunakan waktu, dan tak hanya bicara saja tanpa arah ujuan.

3)  Membuat buku catatan harian, ketika guru ingin membuat analisis mum dari peran serta siswa dalam diskusi-diskusi yang dilakukan. Catatan buku harian dapat ditulis berdasarkan kategori sebagai berikut :

a.   Subjek: bahasa indonesia, lokal, olahraga, hiburan, pengalaman pribadi, kesenian, sejarah.

b.   Sumber: pengalaman pribadi, berita, bacaan.

c.   Tempat terjadinya peristiwa: dekat,  jauh.

d.   Waktu: sekarang, waktu yang lampau.

e.   Sifat: fakta, fiksi, opini.

f.    Panjangnya percakapan: panjang, pendek atau hanya beberapa kalimat saja.

4)  Membuat analisis untuk perorangan berdasarkan status sosial ekonomis atau nilai perolehannya, berdasarkan:

a.   Banyaknya peranan dala percakapan.

b.   Macam peranan dalam percakapan.

c.   Lama peranan dalam percakapan.

d.   Percakapan yang mencerminkan hasil renungan dibandingkan dengan suatu dskripsi.

5)  Percakapan yang disertai penjelasan dibandingkan dengan penyampaian fakta semata.[3]









2.   Metode dan Penerapan Belajar Mengajar Inkonvesional

            Metode mengajar inkonvesional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.Contoh danpenerapan metode inkonvesional antara lain:

a.   Aplikasi e-learning

              E-learning pada era informasi dan komuikas sekarang ini, merpakan suatu kebutuhan yang besar manfaatnya bagi dunia pendidikan. E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang menggunakan komputer khususnya internet sebagai media pembelajaran. Teknologi komputer dan internet dimanfaatkan dalam pembuatan materi pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas, sebagai media transfernya.

              Penerapan E-learning diantaranya untuk pembelajaran online, pengajar bisa memasukan materi pembelajaran kedalam situs online seperti, web dan blog. E-learning memberikan kemudahan untuk para pebelajar dalam memperoleh sumber referensi informasi yang bermutu. Selain itu, memberikan kesempatan juga kepada pembelajar untuk lebih peka dan kritis karena materi pembelajaran yang diberikan ole pengajar lewat web.[4]

b.   Email

              e-mail merupakan surat elektronk yang menyediakan srat infranstruktur kmunkasi baru. E-mail umumnya digunakan ntuk menukar pesan tetulis, mengirim an menerima dari jaringan telekomunikasi seseorang. Penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan e-mail untuk berkomunikasi dan saling mentransfer informasi antar pembelajar dan guru. Pengajar bisa memberikan informasi atau mengoreksi hasil pekerjaan pembelajar tanpa harus bertemu para pembelajar. Komunikasi antar sesama pembelajar akan mudah untuk saling memberikan informasi anpa harus terkendalan dengan tempat, ruang dan waktu. Pembelajar dapat membaca informasi yang diberikan guru ewat e-mail dmanapun.[5]



B.  Tujuan Penerapan Metode Pembelajaran

              Tujuan penerapan metode pembelajaran ialah agar tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efiesien, pemilhan dan penerapan metode yang tepat dengan kondisi peserta didik akan lebih membantu lancarnya proses belajar mengajar, tercapainya tujuan pembelajaran. Penerapan metode pembelajara akan mempengaruhi kemampuan yang terjadi pada peserta didik. Hal ini akan berpengaruh terhadap pemilihan dan metode mengajar, metode mengajar yang dipilih guru harus sesuai dengan perkembangan peserta didik.[6]





























































PENUTUP



Kesimpulan

              Penerapan metode pembelajaran merupakan suatu langkah atau cara yang dilakukan seorang pendidik dalam memberikan pengetahuan dan pengajarannya kepada peserta didiknya  pemilihan metode-metode yang sesuai dengan kondisi peserta didik maupun materi yang akan diajarkan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektivitas dan efisien.Macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu: metode konvensional contohnya seperti: metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab. Sedangakan metode inkonvensional seperti: E-learning, Email.

















































DAFTAR PUSTAKA



          Mustakim Zaenal.  2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: IAIN Pekalongan Press.

Suyanto. 2013. Menjadi guru profesional. Bandung: Erlangga.

Munir. 2009. pembelajaran jarak jauh. Bandung:  Alfabeta.

Suryani nunuk. 2012. strategi belajar mengajar. Yogyakarta: Ombak anggota IKAPI.

Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, (jakarta:PT Bumi Aksara, 2013)


























PROFIL



                                 Nama : Khusnul Khotimah

                                 Nim: 2023116130

                                 Prodi / Jurusan : PGMI / Tarbiyah







[1]Zaenal mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Yogyakarta: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 136-138
[2]Ibd.,hlm.141-12
[3]Suyanto, Menjadi guru profesional, (Bandung:Erlangga, 2013), hlm. 118-119
[4]Munir, pembelajaran jarak jauh, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 179
[5]Oemar Hamalik, proses belajar mengajar, (jakarta:PT Bumi Aksara, 2013), hlm.185-186
[6]Nunuk suryani, strategi belajar mengajar, (Yogyakarta: Ombak anggota IKAPI, 2012) hlm. 52-56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dengan bijak