Sejarah
mencatat puncak perjuangan bangsa adalah detik-detik Proklamasi Kemerdekaan tanggal
17 Agustus 1945. Pada saat itu luapan kegembiraan sebagai bangsa yang merdeka
memuncak. Pekik ”Merdeka” membahana di seluruh pelosok tanah air.
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia mempunyai makna sebagai berikut :
a. Lahirnya negara Republik Indonesia.
b. Puncak perjuangan bangsa Indonesia.
c. Pelaksanaan amanat penderitaan rakyat.
d. Berlakunya tata hukum Indonesia.
e. Dihapusnya tata hukum kolonial.
f. Bangsa Indonesia menyusun pemerintahan.
Tokoh yang berperan di dalamnya :
Ir.
Soekarno
Ir.
Soekarno adalah proklamator dan
Presiden
Pertama RI yang dilahirkan di Surabaya
pada
tanggal 6 Juni 1901. Pada tahun 1925,
beliau
menamatkan pendidikannya di Technische
Hogere
School (THS) di Bandung. Beliau
memperoleh
gelar insinyur.
Pada
penjajahan Belanda, Soekarno aktif dalam berbagai organisasi
antara
lain PNI (Partai Nasional Indonesa) dan Partindo (Partai Indonesia).
Melalui
organisasi tersebut, Soekarno menunjukkan sikapnya yang menolak
bekerja
sama dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Soekarno berkalikali
ditangkap
polisi Hindia Belanda, dan dijebloskan ke penjara, dan hidup
di
pengasingan.
Pada
masa pendudukan Jepang, Soekarno diangkat sebagai ketua
Putera (Pusat
Tenaga Rakyat), penasihat Jawa Hokokai, anggota BPUPKI,
dan
PPKI.
Soekarno
memiliki peran penting pada saat Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
Didampingi M. Hatta dan Ahmad Soebardjo, Soekarno menyusun
naskah
Proklamasi. Setelah diketik Sayuti Melik, teks proklamasi
ditandatangani
oleh Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia.
Proklamasi
Kemerdekaan diumumkan di kediaman Soekarno, Jalan
Pegangsaan
Timur No. 56, Jakarta, disusul dengan pengibaran bendera
Sang
Merah Putih. Sehari sesudah proklamasi kemerdekaan, Ir. Soekarno
dipilih
sebagai presiden pertama Republik Indonesia. Beliau wafat pada
tanggal
21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Drs.
Mohammad Hatta
Mohammad
Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 12
Agustus
1902. Hatta memperoleh gelar ”doktorandus” (Drs) bidang ekonomi
dari
Handels Hogere School (HHS) Belanda pada tahun 1932. Dengan
bekal
pendidikannya, Hatta memelopori pendirian koperasi di tanah air.
Sehingga
beliau disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Pada
masa penjajahan Belanda, Hatta merupakan tokoh yang gigih
memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Beliau menolak kerja sama
dengan
pemerintah Belanda untuk kemerdekaan Indonesia. Hal ini membuat
pemerintah
Belanda marah. Setelah Hatta menyelesaikan pendidikannya
di HHS,
Hatta aktif dalam organisasi pergerakan nasional di tanah air. Hal
ini
menyebabkan beliau ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan
diasingkan.
Ketika
Jepang berkuasa di Indonesia, Hatta diangkat sebagai pimpinan
Putera
(Pusat Tenaga Rakyat), anggota BPUPKI, dan wakil ketua PPKI.
Pada
tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno menandatangani
dan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Hatta kemudian dipilih
sebagai
Wakil Presiden RI yang pertama.
Pada
tahun 1949, Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam
Konferensi
Meja Bundar di Den Haag, negeri Belanda. Hasil konferensi itu
adalah
pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda kepada Republik
Indonesia.
Beliau wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di
Tanah
Kusir, Jakarta.
Ahmad
Soebardjo
Mr.
Ahmad Soebardjo Djojoadisurjo, lahir di Karawang, Jawa Barat
pada
tanggal 23 Maret 1896. Setelah lulus dari HBS (Sekolah Menengah
Atas) di
Jakarta pada tahun 1917, kemudian memperoleh gelar ”Meester
in de
Rechten” disingkat ”Mr” atau disebut juga Sarjana Hukum (S.H.) pada
tahun
1933 dari Universitas Leiden, Belanda.
Semasa
menjadi mahasiswa, beliau aktif memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Beliau bergabung dalam organisasi kepemudaan seperti Jong
Java dan
Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Menjadi anggota
delegasi
Indonesia pada Kongres Antiimperialis di Belgia dan Jerman.
Setelah
kembali ke Indonesia, beliau aktif menjadi anggota Badan Penyelidik
Usaha-Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Menjelang
proklamasi kemerdekaan RI, Ahmad Soebardjo berhasil
menyatukan
perbedaan pendapat golongan muda dan golongan tua di
Rengasdengklok.
Berkat usahanya, kedua golongan sepakat untuk membahas
persiapan
proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Sidang PPKI
mendapat
anggota tambahan yaitu wakil dari pemuda.
Setelah
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus
1945, Mr. Ahmad Soebardjo diangkat sebagai Menteri Luar Negeri.
Beliau
kembali menjabat Menteri Luar Negeri pada periode 1951–1952.
Beliau
juga pernah menjabat sebagai duta besar pada Republik Federal Swiss
periode
1957–1961.
Ia
memperoleh gelar profesor dalam bidang sejarah Konstitusi dan
Diplomasi
RI dari Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Mr. Ahmad Soebardjo
Djojoadisurjo
meninggal dunia pada tanggal 15 Desember 1978.
Fatmawati
Soekarno
Fatmawati
adalah istri Presiden Soekarno. Ibu Fatmawati lahir di
Bengkulu
pada tanggal 15 Februari 1923. Sejak masa perjuangan beliau
selalu
menyertai Presiden Soekarno. Setelah proklamasi beliau selalu
mendampingi
dalam kegiatan kenegaraan.
Pada
saat-saat menjelang proklamasi, Ibu Fatmawati menjahit bendera
Merah
Putih. Bendera itulah yang dikibarkan pada saat pembacaan
Proklamasi.
Bendera merah putih yang dijahitnya telah berkibar di bumi
pertiwi
dan menjadi kenangan bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Ibu
Fatmawati wafat pada tanggal 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Jenazahnya
dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dengan bijak