STRATEGI PEMBELAJARAN
“TUJUAN DAN MANFAAT STRATEGI PEMBELAJARAN”
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada baginda Nabi agung Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang “Tujuan dan Manfaat Strategi Pembelajaran”, dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan watu dan mengizinkan penulis menyelesaikan makalah ini dengan semampu penulis. Serta teman-teman yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa, analisis materi kajian maupun cara penulisannya. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Pekalongan, 12 Oktober 2017
Susi Susanti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. Namun, strategi pembelajaran yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah bagaimana guru dapat merancang strategi itu agar para siswa dapat menikmati pembelajaran dengan menyenangkan. Karena otak berpikir hanya mampu berfungsi secara optimal, jika stimulus dari luar lingkungan (terutama guru) sangat menyenangkan.
Walaupun secara teoritis seorang guru telah paham tentang langkah-langkah oprasional suatu strategi pembelajaran. Namun, belum tentu seorang guru akan mampu berhasil menerapkan strategi tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran dan manfaat. Hasil analisis dari strategi suatu pembelajaran terhadap kondisi pembelajaran tersebut dapat dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
B. Judul
Tema : Strategi Pembelajaran
Sub tema : Tujuan dan Manfaat Strategi Pembelajaran
C. Arti penting untuk di kaji
Dalam konteks ini, mengapa sangat perlu dikaji mengenai tujuan dan manfaat Strategi pembelajaran karena strategi pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat dengan tujuan dan manfaat pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama dan setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dan manfaat tersebut.
Perumusan tujuan dan manfaat dalam strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran itu sendiri. Tujuan dapat memberi arah kepada proses pemebelajaran yang dilakukan dan tujuan pembelajaran dapat dijadikan acuan dalam mengukur apakah tindakan kita benar atau salah. Sedangkan manfaat dapat memberi pemahaman mengenai strategi pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi guru. Sehingga dengan adanya tujuan dan manfaat itu sendiri dapat dijadikan acuan dalam keberhasilan suatu pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian strategi pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.[1]
Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal (J.R. David, 1976). Jadi dengan demikian, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[2]
Kemp (1995) menjelaskan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick and Carrey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah sutu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[3]
Dari beberapa pengertian diatas, ada dua hal yang patut kita cermati, yakni : pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan, berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan yang jelas dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah ruh dari implementasi sautu strategi.[4]
B. Tujuan strategi pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Peranan tujuan ini sangat penting, karena merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan perilaku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran.[5]
Dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran, terdapat sejumlah ciri yang menunjukan baik tidaknya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang baik menurut Cooper :
a. Berorientasi pada siswa
b. Mendeskripsikan perilaku sebagai hasil belajar
c. Jelas dan dapat dipahami
d. Dapat diamati
Menurut Soekamto bahwa tujuan pembelajaran hendaknya :
a. Mencerminkan penampilan atau perilaku yang hendak dicapai
b. Kondisi dimana perilaku tersebut terjadi
c. Memiliki patokan atau standar yang menyatakan perilaku tersebut dianggap memadai.
Dengan demikian, jelas bahwa penetapan tujuan dalam suatu proses pembelajaran merupakan aspek penting yang akan menentukan terhadap kualitas dan keberhasilan pembelajaran.
Aspek penting yang harus diperhatikan dalam menyusun bahan pelajaran menurut Ibrahim dan Syaodih mengatakan bahwa bahan pembelajaran hendaknya :
a. Sesuai dengan/menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Sesuai dengan tingkat perkembangan para siswa pada umumnya.
c. Terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
d. Mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.
Urutan kegiatan pembelajaran mencakup berbagai kegiatan, seperti :
a. Kegiatan pendahuluan yang meliputi kegiatan berupa pemberian motivasi kepada siswa, menjelaskan tujuan pemeblajaran, menginformasikan materi pelajaran dan sebagainya.
b. Kegiatan penyajian, meliputi kegiatan utama, yaitu uraian bahan pelajaran, pemberian contoh-contoh untuk meningkatkan pemahaman sisiwa terhadap bahan pelajaran, tugas-tugas atau latihan agar siswa mampu menerapkan atau memecahkan bahan pelajaran, tanya jawab, diskusi dan presentasi atau laporan tugas untuk mengecek pemahaman siswa terhadap bahan yang diberikan.
c. Kegiatan penutup, meliputi kegiatan merangkum, evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, beberapa catatan dari guru untuk penguatan serta informasi bahan pelajaran selanjutnya.[6]
1. Tujuan pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut Taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu (a) tujuan pembelajaran ranah kognitif, (b) tujuan pembelajaran ranah afektif dan (c) tujuan pembelajaran ranah psikomotorik.[7]
Dalam strategi pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan pembelajaran menggunakan strategi pencapaian menggunakan ceramah. Hal ini tentu saja tidak pas atau keliru. Apabila guru menginginkan siswa terampil mengemukakan pendapat, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (ceramah). Untuk mencapai tujuan yang demikian, maka strategi pemecahan masalah (diskusi). Demikian halnya manakala guru menginginkan agar siswa dapat menyebutkan tanggal proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi pemecahan masalah (diskusi). Untuk mencapai yang demikian guru cukup menggunakan strategi ceramah atau pembelajaran langsung (direct instructional).[8]
2. Tujuan-tujuan belajar
Menurut Robert M. Gagne dilihat dari tujuan belajar, ada lima tipe hasil belajar yaitu sebagai berikut :
a. Kemampuan intelektual ialah sejumlah kemampaun mulai dari membaca, menulis, menghitung sampai dengan kemampuan memperhitungkan kekuatan sebuah jembatan akibat devaluasi.
b. Strategi kognitif ialah kemampuan mengatur “cara belajar dan berpikir” seseorang, dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. Salah satu nama yang diberikan kelompok kemampuan ini adalah perilaku pengaturan diri (self management behavior).
c. Informasi verbal ialah kemampuan menyerap pengetahuan dalam arti informasi dan fakta termasuk kemampuan untuk mencari dan mengolah informasi sendiri.
d. Keterampilan motorik ialah kemapuan yang erat dengan keterampilan fisik seperti keterampilan menulis, mengetik menggunakan jangkar, busur derajat dan lain-lain.
e. Sikap dan nilai ialah kemampuan yang erat hubungannya dengan arah serta emosional yang dimiliki seseorang, bagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya untuk bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian. Sekolah diharapkan berperan dalam pembentukan sikap dan nilai, seperti sikap mengormati orang lain, kesediaan bekerjasama, tanggung jawab atau keinginan untuk terus menerus belajar dan sebagainya.[9]
3. Tujuan strategi pembelajaran
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Menurut Gagne dalam The Conditions of learning and Theory of Instruction, tujuan strategi pembalajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang dalam konteks ini adalah suatu konsep yang berbeda dalam pikiran manusia yang sifatya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran secara aktif.
b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terkadang siswa bersifat pasif sehingga hanya memperoleh kemapuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya, sebuah proses pembelajaran menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketika berpasrtisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Dengan demikian, pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kegiatan pembelajaran.[10]
C. Manfaat strategi pembelajaran
1. Manfaat strategi pembelajaran bagi siswa
a. Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuikan dengan kemampuan diri sendiri.
b. Siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan temannya, meski ada juga pengalaman mereka yang sama.
c. Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal.
d. Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.
e. Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
f. Siswa dapat mengulang uji kompetensi (remidi) jika terjadi kegagalan dalam uji kompetensi.
2. Manfaat strategi pembelajaran bagi guru
a. Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
b. Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur,
c. Guru dapat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa pada saat proses belajar mengajar dimulai.
d. Guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa atau teknik belajar yang lain.
e. Guru dapat membuat peta kemampuan siswa sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis.
f. Guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa yang mampu.[11]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Tujuan strategi pembelajaran ada dua yang pertama yaitu mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif dan yang kedua mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Manfaat strategi pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu manfaat strategi pembelajaran bagi siswa yang diantaranya adalah siswa terbiasa belajar dengan perencanaan, siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda, siswa dapat memacu prestasi belajar, terjadi persaingan yang sehat, siswa dapat mencapai kepuasan dan siswa dapat mengulang uji kompetensi. Sedangkan manfaat bagi guru adalah guru dapat mengelola proses pembelajaran, guru dapat mengontrol, guru dapat mengetahui bobot soal, guru dapat memberikan bimbingan kepada siswa, guru dapat membuat peta kemampuan siswa dan guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Mustakim Zaenal. 2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Pekalongan : Matagraf Yogyakarta.
Rusmono. 2002. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor : Ghalia Indonesia.
Sanjaya Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia Group.
Wena Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
http://yodhikans.blogspot.co.id/2014/11/strategi-pembelajaran.html, diakses pada tanggal 11 oktober 2017 pukul 21.20
http://alfaptfu.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html. diakses pada tanggal 10 oktober 2017 pukul 22.10
Profil Diri
Nama Saya susi susanti
saya anak kedua dari tiga bersaudara
saya tinggal di Pekalongan
Riwayat Pendidikan :
SD N Mulyorejo
SMP N 01 Tirto
SMK Gatra Praja Pekalongan
Dan sekarang saya sedang belajar di IAIN Pekalongan
[1] Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 11
[2] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2008), hlm. 186
[3] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran..., hlm. 187
[4] Zaenal mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan : Matagraf Yogyakarta, 2017), hlm. 93-94
[5] Rusmono, Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 22-23
[7] Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm. 14
[8] Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Op.Cit., hlm. 9
[9] Made Wena, Op. Cit., hlm. 30
[10]http://yodhikans.blogspot.co.id/2014/11/strategi-pembelajaran.html, diakses pada tanggal 11 oktober 2017 pukul 21.20
[11]http://alfaptfu.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html. diakses pada tanggal 10 oktober 2017 pukul 22.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dengan bijak