"Tujuan Pendekatan dalam Belajar Mengajar"
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa halangan apapun.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam guna menambah pengetahuan dalam bidang tersebut. Tidak lupa ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak atas kerja kerasnya bersama, sehingga memperlancar pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi menambah motivasi penulis. Akhir kta terimakasih atas segenap perhatiannya. Serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan.
BAB I
PENDAHULUAN
Tema :
Pendekatan Belajar Mengajar
Sub-Tema :
Tujuan Pendekatan dalam Belajar Mengajar
Pentingnya Dikaji
Pada dasarnya strategi belajar mengajar sangatlah penting dalam sebuah pembelajaran, sehingga penyampaian materi dapat berjalan denga baik, karena dalam strategi belajar mengajar kita juga perlu mengetahui dan memahami pendekatan – pendekatan apa saja dalam pembelajaran. Lalu pendekatan seperti apa yang sangat tepat untuk sebuah kelas dalam kondisi tertentu.
Kita sebagai guru ataupun calon guru harus bisa mengkondisikan kelas, menguasai materi yang akan diajar dan metode apa yang tepat untuk materi hari itu. Selanjutnya kita dapat menentukan sebaiknya menggunakan pendekatan yang seperti apa yang sesuai pada mata pelajaran hari itu. Dengan begitu akan apa yang menjadi tujuan dari pendekatan dalam pembelajaran dapat tercapai serta mengasah kepekaan dan potensi yang dimiliki peserta didik.dalam proses pembelajaran kemampuan seperti kognitif, afektif, dan keterampilan peserta didik perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran baik secara individual, kelompok ataupun klasikal.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan pembelajaran menurut beberapa para ahli sebagai berikut
1) Menurut Babbage, Byers, dan Redding : bahwa “teaching approach is a way to begin and introduce ideas” artinya pendekatan pembelajaran adalah untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan/materi ajar.
2) Menurut sanjaya, bahwa pendekatan dapat diartikan sebagi titik tolak atatu sudut pandang kita terhadap suatu proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadi suatu proses yang sifatnya masih umum. Oleh karenanya stretegi atau metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung pada pendekatan tertentu.
3) Menurut gulo, bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berfikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
4) Menurut suprihatiningrum, bahwa pendekatan pembelajaran merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingg tujuan yang diharapkan tercapai.
Berdasarkan penejelasan pendekatan para ahli tersebut, Pendekatan pembelajaran diartikan sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum , didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.[1]
Menurut Richard Anderson menyatakan bahwa ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yakni Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru atau teacher centered dan Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa atau disebut student centered, pendekatan yang pertama bertipe otokratis sedangkan pendekata yang kedua bertipe demokratis. Menurut Massialas menyatakan adanya dua pendekatan yakni pendekatan ekpositari dan pendekatan inquiry. Sedangkan Bruce Joice dan Marsha Weil mengemukakan ada empat macam model yakni model informasi, model personal, model interaksi sosial dan model tingakah laku[2]
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach)
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)[3]
Berdasarkan pengertian beberapa para ahli diatas , unsur penting mengenai pendekatan sebagai berikut
1. Pendekatan merupakan sebuah filosofis
2. Pendekatan merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran
3. Serangkain kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu
4. Jalan yang ditempuh untuk mencapai materi
Pada dasarnya pendekatan memiliki hakikat yang sama, yaitu sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Karena karakteristik ilmu memepengaruhi penentuan pendekatan yang digunakan dalam mengajar, ilmu sosial misalnya memberikan pendekatan yang berbeda dengan ilmu sains. Paradigma pendekatan yang berkembang sekarang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek pembelajaran.[4]
Adapun tujuan pendekatan dalam pembelajaran secara garis besar tercapainya seluruh aspek pribadi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar yaitu aspek konitif, aspek afektif dan aspek psikimotorik.
a) Aspek Kognitif, meliputi :
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisis
5) Sintesis
6) Penilaian
b) Aspek Afektif, meliputi :
1) Penerimaan
2) Penanggapan
3) Penghargaan
4) Pengorganisasian
5) Pengkarakterisasian
c) Aspek Psikomotorik
1) persepsi
2) kesiapan
3) respon terbimbing
4) mekanisme
5) penyesuaian
6) penciptaan[5]
berikut ini, beberapa pendekatan dalam pembelajaran dan tujuan dari masing-masing pendekatan
1. Pendekatan Ekspositori
Perpandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan di kontrol dan ditentukan oleh guru. Tujuan dalam pendekatan ekspositori ini, sebagai berikut
a) seorang guru menyampaikan materi atau informasi kepada siswanya, sedangkan peserta didik sebagai objek penerima apa yang disampaikan guru.
b) Peserta didik diharapkan dapat menangkap dan meningat materi atau informasi yang disampaikan oleh seorang guru.
c) Peserta didik diharapkan mengungkapkan atau menyampaikan kembali informasi tersebut saat diberikan pertanyaan oleh guru.
2. Pendekatan Inquiry/Discovery (penyelidikan/penemuan)
Berpandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek memepunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Tujuan dalam pendekatan Inquiry/Discovery (penyelidikan/penemuan) ini sebagai berikut
a) Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan dasar secara optimal yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik.
b) Peserta didik lebih banyak belajar sendiri dengan mengembangkan keaktifan dalam pemecahan masalah.
c) Mampu menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik, serta tercipta situasi beajar yang menyenangkan.
3. Pendekatan Interaksi Sosial
Dalam pendekatan ini hampir sama denga pendekatan inqury hanya saja lebih menekankan terbentuknya suatu interaksi. Tujuan pendekatan Interaksi Sosial ini sebagai berikut
a) Peserta didik mampu mengembangkan kemampuan dan kesanggupan mengadakan hubungan dengan peserta didik lain.
b) Peserta didik mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis.
c) Seorang guru mampu menumbuhkan produktivitas dalam kegiatan belajar peserta didik.
4. Pendekatan Tingkah Laku
Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku dan sebagai aplikasi teori belajar behaviorismeI. Tujuan dalam Pendekatan Tingkah Laku ini, sebagai berikut
a) Untuk mengetahui bagaimana respon peserta didik pada permasalahan tertentu.
b) Untuk melatih respon yang tepat peserta didik terhadap suatu situasi.
c) Untuk memperkuat repon yang diberikan peserta didik terhadap suatu stimulus.[6]
5. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan ini merupakan suatu model belajar yang melibatkan guru dan sisiwa secara aktif dan terpadu pada proses pembelajaran. Sedangkan keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis dan sisitematis.
Tujuannya adalah
a) Memotivasi belajar karena siswa dipacu untuk senantiasa berpartisipasi aktif
b) Memperjelas konsep pengertian dan fakta yang dipelajari oleh sisiwa karena siswa sendiri yang mencari dan menemukan konsep
c) Mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan yanga ada dalam kehidupan sehari-hari
d) Melatih siswa untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah
e) Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab, dan rasa setiakawan an sosial dalam berbagai masalah kehidupan
6. Pendekatan Sains Technologi and Society
Pendekatan STS merupakan inovasi pembelajaran sains yang berorientasi bahwa sains sebagai bidang ilmu tidak terpisahkan dari realitas kehidupan masyarakat sehari-hari yang melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari konsep – konsep yang terkait. Tujuan Pendekatan Sains Technologi and Societyadalah
a) Mengembangakan komunikasi/interaksi antara individu dengan lingkungan
b) Mngembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan yanga ada dalam kehidupan sehari-hari
c) Melatih siswa untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah
d) Mengiplementasikan sins ke dalam bentuk teknologi .
7. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pelajaran dan didorong untuk berkreativitas memepelajari meteri pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajari.Tujuan Pendekatan Contextual Teaching and Learning adalah
a) Mengembangkan hubungan komunikasi antara sisiwa dengan yang lainnya
b) Mengembangkan kerjasama siswa dalam menyelesaikan masalah
c) Melatih cara berpikir siswa yang kritis dan kreatif
d) Meningkatkan minat bakat sisiwa dalam poses pembelajaran.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan daam proses pembelajaran sangatlah penting, terutama dari tujuan pendekatan pembelajaran sendiri. Dalam melakukan proses ppendidikan perlu di ketahui pendekatan apa yang paling tepat bagi sebuah pembelajaran katena dengan mengetahui pendekatan yang paling tepat bisa menentukan langkah selanjutnya. Misalnya menetukan stretegi yang paling tepat dalam pembelajaran, metode serta teknik yang lebih tepat untuk pembelajaran di dalam kelas. Sehingga proses pembelajaran dapatlah berjalan dengan baik.
B. Saran
Dengan adanya makalah yang kami buat ini, kami berharap materi-materi yang dipaparkan diatas dapat bermanfaat, dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Walaupun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih membutuhkan perbaikan-perbaikan lagi, oleh karena itu, kami mengharapkan saran-saran maupun kritikan. Harapan kami dengan adanya saran dan kritikan tersebut dapat memperbaiki makalah yang kami buat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2012.Konsep Strategi Pembelajaran. cet. Ke-3 Bandung : Refika Aditama.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. cet. Ke-5. Pekalongan : IAIN Press.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. strategi Pembelajaran teori & aplikasi. cet. Ke-1,. Yogyakarta : Ar Ruz Media.
Suryani, Nunuk & Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak.
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet. Ke-5, (Pekalongan : IAIN Press, 2017), hlm., 75-76
[2] Ibid., hlm., 24-25
[3] Nunuk Suryani & Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar, ( Yogyakarta : Ombak, 2012 ). Hlm., 5
[4] Jamil Suprihatiningrum, strategi Pembelajaran teori & aplikasi, cet. Ke-1, (Yogyakarta : Ar Ruz Media, 2013), hlm., 148
[5]Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, cet. Ke-3 (Bandung : Refika Aditama, 2012)
[6]Nunuk Suryani & Leo Agung op. cit., hlm., 24-28
[7] Jamil Suprihatiningrum, Op., Cit., Hlm. 171-183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dengan bijak